DKP Pekanbaru Ajak Perusahaan Pangan Bersinergi Tekan Food Waste dan Food Loss

Jumat, 20 Desember 2024 | 18:36:06 WIB

PEKANBARU, RIAUERA.com - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Pekanbaru mengajak perusahaan pengelolaan pangan, khususnya pihaknya swasta ikut berkontribusi dalam upaya menekan angka food loss dan food waste.

Hal ini disampaikan Kepala DKP Kota Pekanbaru, Maisisco saat kunjungan sosialisasi kepada PT Indofood CBP di Kabupaten Kampar. Ia menjelaskan, sosialisasi ini merupakan upaya Pemko Pekanbaru untuk bersinergi bersama swasta atau usaha pengelolaan makanan untuk meminimalisir jumlah makanan terbuang dan tersisa di tengah masyarakat.

"Sosialisasi ini kita gelar untuk menekan angka makanan sisa dan terbuang mulai dari sisi hulu. Kita juga mengajak stake holder terkait, khususnya swasta seperti Indofood CBP untuk bersama-sama bersinergi mendukung upaya menekan angka kemiskinan dan stunting,'' ujarnya.

Menurutnya, Kota Pekanbaru merupakan salah satu daerah sebagai penghasil sisa makanan tertinggi di Indonesia. Dari data yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui Bappenas, setidaknya total ada 40 persen dari total sampah yang diproduksi masyarakat yang masuk kategori sisa makanan.

Angka yang demikian besar, sebut H. Maisisco, berbanding terbalik dengan kondisi riil di tengah masyarakat Kota Pekanbaru dimana masih ada masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan dan masih ada angka stunting untuk anak-anak usia balita.

''Dengan upaya menekan angka food loss dan food waste ini, kita berharap bisa menekan potensi sampah makanan," jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, H. Maisisco juga menjelaskan tentang sinergi yang telah dilakukan Pemko Pekanbaru bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dengan pembentukan Bank Pangan.

Maisisco juga mengajak Indofood ikut bersama Pemko Pekanbaru dalam upaya mengurangi wilayah rentan rawan pangan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dan langkah-langkah sinergi yang bisa dilakukan secara kolaboratif.

''Pada tahun 2021-2022, Pekanbaru masih punya 21 daerah rentan rawan pangan. Selanjutnya tahun 2022-2023 jumlah ini turun menjadi hanya 9 daerah rentan. Dan upaya penanggulangan daerah rentan ini salah satunya bisa dilakukan dengan melibatkan swasta, selain peran dari pemerintah dalam mendukung penyediaan infrastruktur pendukung,'' jelasnya.

H.Maisisco, pada kesempatan itu juga menjelaskan, sebagai daerah yang mengandalkan hampir sebagian besar pasokan ketersediaan pangannya dari luar Riau sangat rentan mengalami fluktuasi harga atas komoditas pangan. Hal tersebut juga rentan memicu terjadinya inflasi, bila mana pasokan ketersediaan putus.

Sementara itu, Maneger Operasional PT Indofood CBP Candra Wangi sangat mengapresiasi kunjungan Kepala DKP Pekanbaru H. Maisisco dan rombongannya ke Indofood. Ia menyebut, perusahaannya juga mendukung langkah pemerintah untuk menekan angka boros pangan dari aktivitas industri.

''Kebijakan di perusahaan kita memang memberi batasan terhadap jumlah food loss yang boleh dihasilkan dari aktivitas pengolahan. Bahkan dalam batas hingga 0.1 persen. Kalau bisa menekan di bawah 0,1 persen, maka karyawan akan mendapatkan insentif tambahan. Itu salah satu upaya yang dilakukan perusahaan untuk menekan sisa dari penggunaan bahan,'' jelasnya.

Pada prinsipnya apa yang dipesankan dari upaya menekan food loss ini juga menjadi perhatian bagi perusahaan.

Menambahkan Candra, Manejer HRD Rizky Sabrian mengungkapkan kunjungan ini juga memberikan banyak masukan, termasuk tentang pesan bagaimana agar pangan yang ada itu tidak sampai mubazir.

"Pesan positif ini pun, tentunya akan disosialisasikan kepada karyawan dan diharapkan bisa dibawa ke keluarga bahkan juga bisa ditularkan kepada masyarakat di sekitar," jelasnya.

Rizky pada kesempatan itu juga menjelaskan perihal dukungan yang juga diberikan Indofood untuk membantu pemerintah dalam upaya penanggulangan kemiskinan dan stunting lewat Posyandu yang berada di bawah binaan perusahaan.

Namun begitu, dia juga menjelaskan perusahaan akan tetap mempertimbangkan untuk bisa bersinergi bersama pemerintah dalam upaya menangani stunting dan kemiskinan ekstrem ini.

''Kami sangat senang dengan banyak masukan yang disampaikan dalam diskusi tadi, dan kami akan pertimbangkan masukan yang disampaikan, khususnya yang berkaitan dengan langkah kolaborasi ini,'' pungkasnya.

Terkini