RIAUERA.com - DPR RI telah menerima surat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pemberhentian dan pengangkatan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), pada Kamis (10/10). Sehingga, Presiden Jokowi telah memberhentikan Budi Gunawan sebagai Kepala BIN.
"Terkait proses pemberhentian dan pencalonan kepala BIN telah dibicarakan/didiskusikan dengan presiden terpilih (Prabowo Subianto)," kata Ari saat dikonfirmasi, Selasa.
Ari mengatakan, surat mengenai permohonan tersebut sudah disampaikan Presiden Jokowi kepada Ketua DPR Puan Maharani tertanggal 10 Oktober 2024. Surat itu mengacu pada ketentuan Pasal 36 ayat 1 dan ayat 2 UU nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara.
"Presiden memiliki kewenangan untuk mengangkat dan memberhentikan Kepala BIN setelah mendapatkan pertimbangan DPR RI. Proses selanjutnya menjadi ranah dari DPR," ujar Ari.
Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan, nama Kepala BIN baru yang diusulkan yakni M Herindra, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan).
"Jadi sudah diusulkan satu nama dari Presiden Jokowi. Surpres pergantian Kepala BIN atas nama Pak Herindra yang insya Allah akan dilaksanakan fit and propernya atau pertimbangan dari DPR-nya itu insya Allah besok pagi di DPR," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/10).
DPR telah membentuk tim khusus untuk membahas pertimbangan atas pemberhentian dan pengangkatan calon kepala BIN yang baru sebelum melaporkannya ke rapat paripurna DPR.
Puan menambahkan bahwa tim khusus ini akan mulai bekerja, pada Rabu (16/10) besok. Karena itu, Puan meminta persetujuan kepada para anggota dewan dalam rapat paripurna yang diselenggarakan hari ini.
“Berkenaan dengan itu kami meminta persetujuan paripurna hari ini dalam rangka pembentukan tim DPR RI komposisi dan nama-nama tersebut apakah akan disetujui?” tanya Puan kepada seluruh peserta rapat.
“Setuju,” jawab para anggota dewan.
Puan lantas menyebutkan nama-nama anggota tim khusus pengangkatan dan pemberhentian Kepala BIN, antara lain:
1. Fraksi PDIP: Utut Adianto, Said Abdullah, Dolfie O.F.P
2. Fraksi Golkar: Muhammad Sarmuji, Muktarudin, Sari Yuliati
3. Fraksi Gerindra: Budi Satrio Djiwandono, Bambang Hariadi, Endipat Wijaya
4. Fraksi Nasdem: Martin Manurung, Amelia Anggraini
5. Fraksi PKB: Jazilul Fawaid, Muhammad Rano Al Fath
6. Fraksi PKS: Jazuli Juwaini, Sukamta
7. Fraksi PAN: Putri Zulkifli Hasan, Nazzarudin Dek Gam