PEKANBARU, RIAUERA.com - Puskesmas Simpang Baru di Jalan Kamboja, Kecamatan Bina Widya, Kota Pekanbaru menggelar sosialisasi pencegahan perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti kepada masyarakat di Simpang Baru.
Sosialisasi dilakukan dengan memberikan imbauan untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan langkah-langkah mencegah perkembangbiakan nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD).
"Dalam rangka memberikan sosialisasi pencegahan penularan DBD kepada masyarakat, pengelola program DBD dan petugas surveilans penyakit dan petugas Promkes dari Puskesmas Simpang Baru menggelar program ini. Kita mengapresiasi program ini," ujar Sekretaris Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, Fira Septiyani.
Sosialisasi tersebut dilakukan menggunakan pengeras suara dari kendaraan operasional Puskesmas Simpang Baru. Kendaraan operasional ini mengimbau warga di setiap ruas dan perumahan.
Selain berkeliling menyampaikan imbauan, petugas juga membagikan obat nyamuk Abate kepada warga.
"Mereka turun membagikan Abate juga. Kemudian, selain penyuluhan DBD mereka juga memberikan penyuluhan PIN polio," jelasnya.
Seperti diketahui, DBD merupakan salah satu penyakit yang ditularkan oleh nyamuk. Penderita demam berdarah atau DBD akan mengalami gejala nyeri hebat, terutama pada tulang dan persendian, yang terasa seolah-olah patah.
Di Indonesia, menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2023, terdapat sekitar 114.720 kasus DBD dengan 894 kematian.
Untuk mencegah DBD, pemerintah telah menyampaikan agar warga melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) atau 3M Plus, yaitu: Menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, mendaur ulang barang-barang yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
Kemudian, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, memasang tirai atau kelambu di tempat tidur, menggunakan lotion anti nyamuk yang mengandung N-diethylmetatoluamide (DEET), memelihara ikan cupang di dalam kolam untuk memakan jentik-jentik nyamuk dan memelihara tanaman pengusir nyamuk, seperti lavender.