RIAUERA.com - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengajak seluruh jajarannya untuk memulai tahun 2025 dengan semangat dan energi baru. Perlunya membangun moralitas dan spiritualitas sebagai landasan kehidupan berbangsa. Serta mengingatkan pentingnya menjaga harmoni di tengah keberagaman Indonesia.
Pesan itu disampaikan Nasaruddin dalam acara Refleksi dan Proyeksi Kemenag yang berlangsung di Jakarta.
"Mari kita mulai tahun baru ini dengan optimisme dan semangat pembaruan. Insya Allah, kita dapat mencapai target-target yang telah ditetapkan," ungkap Nasaruddin dalam keterangannya Sabtu (29/12/2024) malam.
Nasaruddin mengingatkan pentingnya menjaga harmoni di tengah keberagaman Indonesia. Dia menggambarkannya sebagai karya seni ciptaan Tuhan.
"Indonesia adalah lukisan Tuhan yang indah. Kerukunan adalah aset berharga yang harus dijaga, lebih bernilai daripada sumber daya alam lainnya," tegasnya.
Imam Besar Masjid Istiqlal itu juga menekankan perlunya membangun moralitas dan spiritualitas sebagai landasan kehidupan berbangsa. Menurutnya, pembangunan tanpa dasar nilai-nilai moral dan spiritual tidak akan memiliki keberlanjutan.
Menurut dia bangunan-bangunan monumental seperti Piramida di Mesir, Ka’bah di Makkah, dan Borobudur di Indonesia, berdiri kokoh karena dibangun dengan fondasi spiritualitas.
"Mari kita jadikan nilai-nilai ilahi sebagai dasar setiap tindakan kita," tuturnya.
Pada malam Refleksi dan Proyeksi itu, juga digelar pengukuhan relawan moderasi beragama. Mereka nantinya akan memperkuat kerukunan umat beragama. Serta pemberian penghargaan Moderasi Beragama Award kepada berbagai instansi dan lembaga yang telah berperan aktif dan dinilai unggul dalam mendukung moderasi beragama.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Balitbang dan Diklat Kemenag Amien Suyitno mengatakan pentingnya melakukan muhasabah dan introspeksi terhadap kekurangan-kekurangan yang ada. Sesuai dengan pesan yang kerap ditekankan oleh Menag Nasaruddin.
Menurutnya tema Refleksi dan Proyeksi dipilih untuk menggugah introspeksi dan mempersiapkan program-program prioritas. Ia juga menjelaskan bahwa refleksi tidak hanya bertujuan untuk mengevaluasi kinerja masa lalu. Tetapi juga untuk merancang proyeksi dan langkah strategis di tahun 2025.
"Semoga tahun 2025 menjadi momentum bagi Kemenag untuk semakin meningkatkan kinerjanya. Kami yakin, berbagai program Kemenag akan semakin terstruktur dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat," pungkasnya.