Kemendes Dorong Swasembada Pangan Lewat Program Desa Tematik

Kemendes Dorong Swasembada Pangan Lewat Program Desa Tematik

RIAUERA.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Yandri Susanto, menekankan pentingnya kolaborasi antara anggota DPRD, kepala desa, dan masyarakat dalam menyukseskan program desa tematik. 

Program ini bertujuan untuk mempercepat tercapainya swasembada pangan melalui pemanfaatan potensi desa yang fokus pada sektor-sektor tertentu, seperti pertanian, peternakan, dan perikanan.

Yandri menjelaskan bahwa program desa tematik melibatkan koordinasi antara anggota DPRD dari berbagai tingkat, baik provinsi, kabupaten/kota, maupun kepala daerah terpilih. 

"Saya minta kepada anggota DPRD dari PAN untuk berkolaborasi dengan kepala desa dan masyarakat desa guna menyukseskan swasembada pangan melalui desa tematik," ujar Yandri di Surabaya, Kamis (19/20/2024) malam.

Melalui kolaborasi ini, desa-desa dapat lebih mudah menentukan fokus utama mereka, misalnya desa cabai, desa nila, atau desa petelur. Ini bertujuan untuk menyediakan bahan baku yang mendukung program makan siang bergizi di seluruh Indonesia. 

Yandri menegaskan bahwa anggota DPRD memiliki pemahaman yang lebih mendalam mengenai potensi desa karena mereka langsung bersinggungan dengan masyarakat desa.

Salah satu dukungan utama untuk program desa tematik adalah alokasi dana desa yang sangat besar, mencapai Rp71 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp16 triliun dianggarkan khusus untuk mendukung ketahanan pangan. 

Dana desa ini diharapkan dapat dimaksimalkan melalui badan usaha milik desa (BUMDes) untuk mempercepat program swasembada pangan.

"Tentu yang lebih tahu kondisi desa adalah anggota DPRD dan kepala desa. Mereka tahu potensi desa masing-masing, sehingga kolaborasi ini sangat penting untuk memastikan dana desa digunakan dengan tepat dan maksimal," jelas Yandri.

Yandri menambahkan bahwa program desa tematik sudah mulai berjalan dan diharapkan pada tahun 2025, semakin banyak desa yang terlibat dalam program ini. Untuk itu, pihaknya telah merencanakan peluncuran resmi desa tematik pada Januari 2024. 

"Kami akan memulai dengan desa-desa tematik seperti desa cabai, desa nila, desa tomat, dan desa petelur. Kami ingin memastikan bahwa produksi bahan pangan di desa-desa ini tidak mengalami overload atau kekurangan," kata Yandri.

Program ini bertujuan untuk menjadikan desa-desa di Indonesia sebagai pusat ketahanan pangan, bahkan berharap dalam waktu dekat, desa dapat menjadi lumbung pangan dunia. 

"Kami bertekad agar dalam waktu setahun ke depan, kita tidak lagi impor komoditas seperti beras, jagung, dan garam. Semua kebutuhan ini bisa dipenuhi dari produksi desa," tegas Yandri.

Melalui desa tematik, Kemendes berharap bisa mendorong pertumbuhan ekonomi desa sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional. 

Dengan memanfaatkan dana desa secara efisien dan melibatkan seluruh pihak, desa dapat menjadi motor penggerak swasembada pangan di Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index