PEKANBARU (RIAUERA) - Fabio Quartararo mengakui pernah terpikir ingin meninggalkan Yamaha. Namun, Quartararo berubah pikiran setelah yamaha membuat beberap perubahan.
Pembalap asal Prancis itu langsung menjadi juara dunia MotoGP usai debut bersama pabrikan asal Jepang pada tahun 2021. Dimusim berikutnya, Quartararo masih kompetitif meski harus puas di posisi runner-up dibawah rider Ducati Francesco Bagnaia.
Sejak dua tahun silam di Sachsenring Jerman, Quartararo belum pernah memenangi satu pun balapan sampai sekarang. Pencapaian terbaik El Diablo hanya empat kali finis ketiga.
Meski demikian, pembalap berusia 25 tahun itu, justru memperpanjang kontrak bersama tim Garputala. Keputusan itu menimbulkan pro dan kontra di kalangan penggemar, terlebih Quartararo mendapatkan bayaran tertinggi.
Quartararo mengungkapkan alasannya bertahan karena Yamaha berinvestasi besar demi kembali ke level teratas. Walaupun hasilnya tidak akan dipetik dalam waktu singkat.
"Yamaha itu memang sebuah tim legendaris. Ini adalah mimpiku, ketika aku kecil aku ingin sekali bergabung dengan Yamaha karena disana ada Valentino Rossi," ucapnya dikutip Crash.
Diketahui, yamaha membauat beberapa perubahan besar. Mereka membuat investasi besar diproyeknya, memperkerjakan banyak insinyur baru.
"Untuk Yamaha, ini sungguh tidak bagus Karena untuk tim pabrikan ini sungguh tertinggal jauh. Sayang sekali, anda tidak bisa kembali ke level teratas dalam beberapa pekan atau bulan. Dan kurasa ini membutuhkan beberapa tahun. Itulah, yang membuatku mengambil keputusan untuk bertahan di tim Garputala (Yamaha) ini," ujar El Diablo julukanya di MotoGP.
Fabio Quartararo saat ini bertengger di peringkat 14 klasmen MotoGP sementara dengan perolehan 61 poin dalam 13 seri.