Dinkes Evaluasi PIN Polio, Kurang Edukasi ke Masyarakat

Dinkes Evaluasi PIN Polio, Kurang Edukasi ke Masyarakat
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut

PEKANBARU, RIAUERA.com - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut, Senin (30/9/2024), menyampaikan hasil evaluasi Program Imunisasi Nasional (PIN) Polio. 

Salah satu persoalan utama yang dihadapi adalah kurangnya edukasi kepada masyarakat.

"Ada beberapa persoalan yang muncul, salah satunya adalah kurangnya edukasi kepada masyarakat. Banyak yang mengira bahwa vaksin Polio hanya perlu diberikan sekali, padahal harus dua kali," katanya.

Penyebaran informasi yang tidak merata juga menjadi tantangan tersendiri. Melacak dan memastikan cakupan imunisasi di seluruh wilayah yang cukup luas ini membutuhkan waktu.

"Sekolah-sekolah resmi pemerintah sudah menunjukkan hasil yang cukup baik. Tetapi masih ada kesulitan di posyandu dan pada anak-anak di bawah usia 5 tahun," lanjut Ingot.

Meskipun demikian, Dinkes terus melakukan upaya untuk meningkatkan cakupan imunisasi Polio. Dinkes terus melakukan tracking hingga ada perintah untuk penghentian program ini.

"Kami juga berkoordinasi dengan wilayah-wilayah terkait untuk memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang benar dan lengkap," tutupnya.

Ia berharap dengan upaya berkelanjutan ini, program imunisasi polio di Pekanbaru dapat mencapai target yang diharapkan. Sehingga, anak-anak terlindungi dari penyakit Polio.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index