Kapal Perang Fregat Merah Putih, Armada Tempur Terbesar Buatan Dalam Negeri

Ahad, 17 November 2024 | 19:51:12 WIB

RIAUERA.com - Kapal perang Fregat Merah Putih aken menjadi armada tempur terbesar yang dibuat oleh Indonesia. Informasi tersebut disampaikan oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) melalui laman resmi mereka pada Sabtu (16/11/2024).

Saat ini, Kemhan bersama PT PAL Indonesia tengah membangun dua kapal Fregat Merah Putih.

”Produksi Fregat Merah Putih kedua dilaksanakan di Divisi Kapal Selam PT PAL Indonesia. Sebelumnya produksi Fregat Merah Putih pertama dilaksanakan di Divisi Kapal Niaga, yang merupakan hanggar produksi PT PAL Indonesia,” tulis Kemhan.

Kapal Fregat Merah Putih kedua merupakan tipe kapal perang canggih yang didesain dengan kemampuan tempur empat matra.

kemampuan tempur laut ke laut (surface to surface), laut ke udara (surface to air), anti-kapal selam (surface to submarine atau anti-submarine warfare), dan electronic warfare atau perang elektronik.

”Kapal tersebut juga memiliki spesifikasi panjang atau length overall (LoA) 140 meter, lebar atau breadth 19,75 meter dan kecepatan maksimum 28 knots saat berlayar,” terang Kemhan.

Sebelumnya, Kemhan dan PT PAL Indonesia menegaskan pembangunan dua kapal Fregat Merah Putih di Galangan PT PAL Indonesia terus berlanjut.

Melalui keterangan resmi pada Jumat (15/11/2024), PT PAL Indonesia bersama Kemhan melaksanakan keel laying atau peletakan lunas kapal kedua. Tahapan tersebut sekaligus menandai pembangunan konstruksi utama struktur badan kapal. Dari tahapan keel laying itu pula usia kapal mulai dihitung.

Direktur Produksi PT PAL Indonesia Satriyo Bintoro menyampaikan bahwa proses keel laying kapal frigate tersebut sudah memenuhi regulasi SOLAS. Diantaranya berat blok yang sudah selesai proses assembly minimal 50 ton atau satu persen dari total berat konstruksi kurang lebih 2.778 ton.

Dia pun menuturkan, pelaksanaan keel laying kapal Fregat Merah Putih kedua dilaksanakan lebih cepat dari jadwal yang sudah ditentukan. Yakni Maret 2025.

Terkini