RIAUERA.com - Di Nagari Tungkar, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) terdapat Gua Lida Ajer. Menurut ilmuwan dunia, gua itu diyakini dunia pernah dihuni manusia purba tertua di Asia Tenggara.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon pada Minggu (15/12) berkunjung ke gua purba tersebut. Dari peninjauannya, Fadli Zon yang berdarah Minang itu mengatakan bahwa Gua Lida Ajer berpotensi ditetapkan sebagai situs cagar budaya nasional.
"Tentu saja penetapan itu dimulai dulu dari tingkat kabupaten, terus ke provinsi, dan setelahnya baru nasional," kata Fadli Zon.
Dalam kunjungan itu, Fadli Zon didampingi anggota DPR Ade Rezeki Pratama, Wakil Ketua DPRD Sumbar Eviyandri Rajo Budiman, dan anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota M. Fajar Rillah Vesky.
Selain itu, Fadli Zon juga ditemani Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Jefrinal Arifin dan Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah III Sumbar, Undri.
Sebelum melawat ke Gua Lida Ajer, Fadli Zon sempat mendengar harapan masyarakat Nagari Tungkar. Wali Nagari Tungkar Yusrizal Dt Pado berharap agar Lida Ajer ditetapkan sebagai situs cagar budaya nasional.
Dengan ada aspirasi itu, Fadli mengatakan, berdasar kajian tim Kementerian Kebudayaan bahwa hasil penelitian ilmuwan dunia yang menyatakan terkait keberadaan Gua Lida Ajer yang menyimpan fosil gigi manusia tertua di Asia Tenggara, bahkan di Asia Timur.
Keberadaan Gua Lida Ajer pun sudah pernah ditulis dalam buku oleh M. Fajar Rillah Vesky dengan judul "Lida Ajer Dari Tungkar Untuk Dunia". Mantan wartawan yang kini menjadi anggota DPRD Limapuluh Kota itu mengapresiasi kedatangan Menteri Kebudayaan Fadli Zon ke Gua Lida Ajer.
"Baru dua bulan dilantik, Menteri Kebudayaan pertama sepanjang sejarah Indonesia ini, sudah mau mengunjungi Gua Lida Ajer yang pernah diteliti Eugene Dubois dan diyakini ilmuwan dunia pernah dihuni manusia purba tertua di Asia Tenggara," kata Fajar Rillah Vesky.
Fajar menyebut, keberadaan Gua Lida Ajer, melampaui batas lokal. Gua Lida Ajer tidak hanya menjadi kebanggaan Tungkar, kebangaan Situjuah Limo Nagari, kebanggaan Limapuluh Kota, dan kebanggaan Sumatera Barat. Lebih dari itu, Gua Lida Ajer adalah warisan berharga untuk dunia ilmu pengetahuan dan pariwisata yang mendatangkan kesejahteraan rakyat dengan tetap mengedepankan kelestariannya," kata Fajar Vesky.
Menurut Fajar, cara paling ampuh menjaga dan melestarikan Gua Lida Ajer adalah dengan segera menetapkannya sebagai Situs Cagar Budaya atau Kawasan Cagar Budaya Nasional.
Sesuai UU 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya dan PP Nomor 1 Tahun 2022 tentang Register Nasional dan Pelestarian Cagar Budaya.
"Pak Menteri Fadli Zon bersama Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah Sumbar punya komitmen bagus untuk itu. Sebagai bagian dari keberadaan Gua Lida Ajer, kami tentu sangat berharap dan menunggu gebrakan Menteri Fadli Zon," kata Fajar Rillah Vesky.
Di tempat lain, Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt Bandaro Rajo menegaskan bahwa Pemkab Limapuluh Kota segera menetapkan Gua Lidah Aia sebagai Cagar budaya. Safar menyebutkan lima langkah yang telah diambil Pemkab Limapuluh Kota.