PEKANBARU - Bulan Agustus merupakan bulan puncak aktivitas Matahari tertinggi dalam 20 tahun terakhir dengan lebih dari 200 titik per hari.
Tahun 2024 ditandai dengan aktivitas Matahari sejak, pada bulan Mei, aurora besar terlihat di sebagian besar dunia . Aurora terjadi karena badai matahari yang melanda bumi dengan intensitas lebih besar dari biasanya. Hal ini terjadi justru karena peningkatan angin matahari yang terkait dengan peningkatan aktivitas matahari.
Matahari memiliki siklus 11 tahun di mana jumlah bintik bertambah pada puncaknya. Bintik-bintik ini terkait dengan medan magnet Matahari, yang terdistorsi akibat perbedaan rotasi bintang. Ketika medan magnet dengan polaritas yang sama bertemu, terjadi ledakan yang dapat mengeluarkan material dari Matahari yang disebut angin matahari yang jika mencapai Bumi akan berinteraksi dengan medan magnet dan atmosfer Bumi.
Tahun ini ditentukan oleh puncak Matahari dan sejak akhir tahun 2023 kita melihat peningkatan bintik matahari seperti yang diperkirakan. Namun, pada bulan Agustus, Matahari mencapai titik baru, memecahkan rekor yang hampir berumur 2 dekade. Rata-rata jumlah bintik matahari per hari mencapai 215 menurut data baru yang diperoleh NOAA. Hal ini menunjukkan bahwa puncak matahari sudah sangat dekat untuk terjadi.
Bintik matahari diamati di Matahari sebagai wilayah gelap besar yang bergerak seiring rotasi Matahari. Pengamatan menunjukkan bahwa titik-titik tersebut memiliki suhu yang lebih rendah dibandingkan lingkungan sekitarnya. Selain itu, aliran garis medan magnet di wilayah ini semakin besar sehingga menyebabkan dinamika plasma matahari dan transpor panas terhenti sejenak.
Karena titik-titik tersebut berhubungan langsung dengan medan magnet Matahari, studi tentang medan magnet menjadi penting untuk prediksi titik. Karena Matahari memiliki rotasi diferensial yang diamati melalui bintik matahari, medan magnet terdistorsi, menciptakan lingkungan kacau di mana garis masuk dan keluar dari wilayah berbeda dan dapat menimbulkan ledakan dalam bentuk suar.
Jumlah bintik matahari bergantung pada dinamika garis medan magnet tersebut. Jumlah bintik dapat bertambah atau berkurang tergantung pada konfigurasi medan magnet matahari. Terlihat adanya siklus 11 tahun dimana jumlah titik meningkat secara signifikan yang menunjukkan bahwa aktivitas magnet berada pada titik maksimum.
Peningkatan bintik tersebut akhirnya terkait dengan peningkatan jilatan api matahari dan lontaran material berupa angin matahari. Ketika angin matahari mencapai bumi, maka disebut badai matahari. Penyebab siklus 11 tahun ini disebabkan oleh pembalikan medan magnet yang terjadi ketika medan magnet menata ulang dan membalikkan polaritas.