JAKARTA, RIAUERA.com - Sosok Retno Marsudi, tidak akan lagi memimpin Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) setelah purna tugas pada 20 Oktober 2024 mendatang.
Retno mengisyaratkan ia tidak akan bergabung di dalam kabinet pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Ini pekerjaan terus ada, enggak mungkin semua akan selesai secara langsung, enggak mungkin kan. Siapa pun yang menggantikan saya pasti akan duduk (bersama terlebih dahulu)," kata Retno di Gedung DPR RI, Kamis (12/9/2024).
Ia mengatakan, memastikan akan menyampaikan tugas-tugas yang dianggapnya perlu segera diselesaikan oleh Menlu berikutnya.
"Semua sudah disiapkan. Siapa pun yang menggantikan saya, saya yakin beliau akan lebih baik dari saya dan untuk Indonesia lebih baik," ujarnya.
Didalam rapat bersama Komisi I DPR RI, Retno berpamitan sekaligus meminta maaf kepada bapak dan ibu jajaran DPR RI dan menitipkan pesan agar legislatif terus mendukung kemerdekaan Palestina.
"Didalam rapat saya berpamitan dan saya titipkan terutama untuk Komisi I yang akan datang adalah masalah Palestina," ucapnya.
Retno Marsudi mendapatkan tugas baru ditunjuk oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) sebagai Utusan Khusus untuk isu air dunia.
Pengumuman tersebut disampaikan Sektretaris Jenderal PBB Antonio Guterres melalui laman resmi PBB, uu.org, Jumat (13/9/2024).
Petunjuk Retno ini, bertujuan untuk menggalang kemitraan dan upaya bersama memajukan agenda global, termasuk tindak lanjut hasil Konferensi Air PBB 2023.
Retno akan mulai bekerja sebagai utusan khusus air pada 1 November 2024, setelah selesai masa tugas sebagai Menlu RI.
"Ini merupakan kehormatan bagi saya, ditunjuk Sekretaris Jendral PBB sebagai utusan khusus sekjen PBB untuk isu air, Special Envoy of the UN Secretary General on Water," kata Retno.
Ia juga menyampaikan, penunjukannya sebagai utusan khusus PBB untuk isu air telah dikonsultasikan oleh Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
"Ada beberapa mandat yang diberikan kepada saya salah satu nya, memperkuat kemitraan dan upaya bersama untuk memajukan agenda Air atau Water termasuk tindak lanjut hasil Water Conference PBB tahun 2023," tutupnya.