RIAUERA.com - Serangan dua pesawat tempur F-16 Milik TNI AU berhasil melumpuhkan Artileri Pertahanan Udara musuh, menandai dimulainya Operasi Gabungan Amfibi.
Operasi Gabungan ini dilaksanakan oleh 300 pasukan pendarat gabungan. Mereka terdiri atas pasukan Amfibi Marinir TNI AL dan pasukan 1st Combat Ground Infantry Battalion Angkatan Darat Australia.
Bersama-sama mereka melakukan serbuan amfibi di Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur.
Operasi tersebut merupakan rangkaian puncak Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Keris Woomera 2024. Latihan tersebut melibatkan TNI dan Australian Defense Force (ADF).
Komandan Kodiklatal Letjen TNI (Mar) Nur Alamsyah yang bertindak sebagai Direktur Latihan Keris Woomera 2024 menyampaikan bahwa latihan gabungan tersebut merupakan latihan militer bilateral terbesar antara TNI dan Angkatan Bersenjata Australia.
Keterlibatan tiga ribu personel adalah salah satu bukti nyata. Alamsyah menyampaikan bahwa tujuan latihan bersama tersebut untuk menyamakan teknik dan prosedur operasi gabungan amfibi. Baik kemampuan yang dimiliki oleh TNI maupun ADF.
"Saya sangat bangga melihat prajurit berlatih bersama, bahu membahu menyelesaikan seluruh rangkaian latihan. Semoga latihan ini dapat dilaksanakan di tahun-tahun mendatang untuk memupuk kebersamaan, utamanya untuk menjaga stabilitas di kawasan,” ujar Alamsyah.
Sementara itu, Panglima Operasi Gabungan Angkatan Bersenjata Australia Vice Admiral Justin Jones mengungkapkan bahwa Latgabma Keris Woomera merupakan salah satu dari bentuk latihan peperangan yang kompleks. Yakni peperangan amfibi yang melibatkan berbagai unsur.
”Saya sangat terkesan dan melihat perkembangan yang signifikan dari demonstrasi kemampuan militer tiga matra antar kedua Angkatan Bersenjata dalam latihan gabungan ini," terangnya.